Kebo-keboan adalah salah satu tradisi masyarakat Banyuwangi yang menunjukkan identitas dan budaya agraris. Tradisi ini rutin digelar di Desa Aliyan dan Desa Alas Malang. Tradisi ini merupakan wujud kehidupan spiritual masyarakat untuk meminta berkah dan hujan, di mana dalam pelaksanaannya para petani memakai busana seperti kerbau (kebo dalam bahasa setempat). Kebo-keboan juga merupakan bagian tradisi untuk menolak bencana sekaligus mewakili syukur kepada Tuhan yang telah memberikan karunia Nya melalui panen padi di sawah.
Kebo-keboan is one of the traditions of the Banyuwangi community that shows an agrarian identity and culture. This tradition is routinely held in the Village of Aliyan and the Village of Alas Malang. This tradition is a form of community’s spiritual life to ask for blessings and rain, in which in practice the farmers wear clothing such as buffalo (kebo in the local language). Keboan-keboan is also part of the tradition to resist disaster while representing gratitude to God who has given His gift through the rice harvest in thefields.